Gue inget banget waktu pertama kali denger nama “Pantai Papuma.” Gue pikir itu semacam singkatan aneh atau plesetan dari nama daerah. Ternyata bukan, Papuma itu kependekan dari Pasir Putih Malikan, nama pantai yang lokasinya ada di Jember, Jawa Timur.
Waktu itu gue lagi ngerancang perjalanan Travel random ke Jawa Timur bareng temen-temen SMA. Nggak ada rencana pasti, cuma modal bensin penuh dan semangat yang nggak abis-abis. Seseorang nyeletuk, “Eh, ke Papuma yuk! Katanya keren.”
Gue sih belum kebayang bakal sekeren apa. Tapi percaya deh, begitu kaki ini nginjek pasirnya, gue langsung ngerti kenapa pantai ini sering dijuluki hidden gem. Pemandangannya bener-bener ngalahin ekspektasi. Dan entah kenapa, tempat ini belum serame pantai-pantai mainstream kayak Kuta atau Parangtritis, jadi kesannya masih alami banget.
Keindahan Pantai Papuma yang Bikin Terdiam
Waktu nyampe, suara ombaknya langsung nyambut. Tapi bukan cuma itu. Hamparan pasir putih yang lembut, ombak besar khas pantai selatan, dan gugusan batu karang raksasa di kejauhan… Wah, speechless sih Wikipedia.
Yang paling ikonik di Pantai Papuma tuh tebing-tebing karangnya yang menjulang tinggi. Ada satu batu yang bentuknya mirip kepala naga, katanya sih itu spot foto paling populer. Gue sempet naik ke salah satu tebing dan duduk di atas sana. Angin lautnya kenceng, pemandangannya… ya ampun, kayak lukisan hidup.
Warna lautnya biru toska jernih, kadang agak kehijauan tergantung cahaya. Kalau lo suka fotografi, bawa kamera yang proper, karena ini surganya golden hour. Sunset-nya… sumpah, gila banget!
Gue pernah iseng bawa drone, dan dari atas itu kelihatan banget lekuk garis pantainya, plus hutan tropis yang melingkari area pantai. Sebuah kombinasi yang jarang bisa lo temuin di tempat lain.
Kenapa Banyak yang Suka ke Papuma?
Salah satu alasan kuat kenapa banyak orang jatuh cinta sama Pantai Papuma itu karena kombinasi lengkap antara pantai, bukit, dan hutan. Lo bisa dapet semuanya dalam satu tempat. Pantainya indah, ada hutan lindung juga, dan akses naik ke bukit yang view-nya luar biasa.
Selain itu, suasananya tuh beda. Nggak terlalu ramai kayak pantai-pantai yang udah terlalu mainstream. Di sini masih bisa dapet sensasi “menyatu dengan alam” gitu. Bisa rebahan di pasir sambil denger suara ombak, bisa hiking santai, bisa foto-foto tanpa photobomb manusia.
Gue ketemu banyak orang di sana yang udah tiga kali lebih balik ke Pantai Papuma . Bahkan ada fotografer dari Belanda yang katanya khusus datang buat ambil dokumentasi di sana. Gokil sih, tempat lokal tapi kualitas dunia.
Apa yang Bikin Papuma Jadi Destinasi Wisata Populer?
Yang jelas, Pantai Papuma itu bukan cuma soal pemandangan. Banyak faktor lain yang bikin tempat ini makin dicintai. Salah satunya ya fasilitas yang lumayan lengkap. Ada warung-warung makan lokal, penginapan dari yang murah sampai yang oke, tempat parkir luas, bahkan ada mushola juga.
Gue pribadi sempet nginep semalam di penginapan pinggir pantai. Nggak terlalu fancy, tapi lo bisa tidur sambil ditemani suara ombak. Priceless.
Terus ada juga kegiatan edukatif kayak melihat habitat penyu, meskipun nggak selalu tersedia tergantung musim. Tapi yang pasti, kawasan hutan di sekitar Papuma itu dilindungi. Jadi kalau suka tracking atau birdwatching, ini surganya.
Dan tentu aja, harga tiketnya terjangkau. Waktu terakhir gue ke sana, cuma sekitar Rp25.000-an buat masuk (bisa berubah ya, tergantung musim dan hari). Dibanding destinasi lain yang udah overpriced, Papuma ini masih bersahabat banget di kantong.
Akses Menuju Pantai Papuma
Nah ini penting nih. Dulu gue kira Pantai Papuma itu deket dari mana-mana. Tapi ternyata agak nyempil. Dari pusat kota Jember, lo harus nyetir sekitar 45-60 menit ke arah selatan. Jalannya lumayan berliku, beberapa bagian masih sempit dan berbatu, tapi udah bisa dilewati mobil dan motor.
Gue saranin sih pake kendaraan pribadi atau sewa, karena angkutan umum ke sana masih terbatas. Kalau naik motor, pastiin kondisi motor prima, dan isi bensin full dulu karena pom bensin lumayan jarang di jalan masuk.
Dan yang paling penting, usahain sampe sana sebelum gelap. Jalan menuju ke Pantai Papuma itu nggak banyak lampu, dan kalau hujan bisa licin. Gue pernah nekat jalan malam-malam, duh… rasanya kayak syuting film horor. Tapi begitu nyampe pantai, semua capeknya langsung kebayar.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakuin di Pantai Papuma
Kalau lo mikir ke Pantai Papuma cuma bisa duduk di pantai doang, salah besar. Nih gue kasih beberapa hal seru yang gue (dan temen-temen) lakuin:
1. Naik Bukit Siti Hinggil
Ini spot paling epik menurut gue. Jalurnya menanjak, tapi nggak terlalu berat. Dari atas bukit ini, lo bisa lihat garis pantai dari ujung ke ujung. Kalau lo ke sini pas pagi banget, bisa lihat matahari nongol pelan-pelan dari laut. Rasanya tenang banget. Gue sampe diem dan mikir, “Kenapa nggak dari dulu ya ke sini?”
2. Snorkeling dan Main Air
Air di Pantai Papuma itu bersih dan relatif aman buat main air. Tapi tetep hati-hati ya, karena ombak pantai selatan bisa ganas tiba-tiba. Spot snorkeling-nya nggak banyak sih, tapi ada bagian-bagian yang lumayan buat lihat ikan-ikan kecil dan karang.
3. Foto Estetik
Setiap sudut Pantai Papuma tuh instagramable. Serius. Gue sampe bingung milih angle mana yang terbaik. Ada tebing karang, pantai, hutan, bahkan kapal nelayan yang bisa jadi objek keren buat difoto.
4. Makan Seafood Segar
Ada beberapa warung yang jual seafood tangkapan langsung dari laut. Gue makan ikan bakar sama sambal mentah waktu itu, beuh… maknyus. Rasanya beda aja kalau makan ikan bakar sambil denger debur ombak, asli.
5. Camping
Buat yang suka tantangan, bisa banget camping di area sekitar pantai. Ada beberapa spot yang diizinkan buat pasang tenda. Malam hari di Pantai Papuma tuh magis banget. Bintang bertaburan, udara sejuk, dan suara alam yang ngelilingin lo.
Tips Penting Sebelum ke Papuma
Oke, sebelum lo langsung packing, nih beberapa tips dari pengalaman pribadi yang bisa bantu:
-
Datang pagi-pagi atau sore sekalian, biar dapet cahaya terbaik buat foto dan nggak kepanasan.
-
Bawa bekal air minum sendiri, karena walau ada warung, kadang suka tutup.
-
Pakai alas kaki yang nyaman, terutama kalau mau naik bukit atau tracking ke spot-spot tersembunyi.
-
Hati-hati sampah, jangan buang sembarangan ya. Pantai Papuma masih bersih dan semoga bisa tetap dijaga.
-
Jangan terlalu mepet waktu pulang, karena jalan balik ke kota bisa gelap banget kalau udah malam.
Kenapa Gue Akan Balik Lagi ke Papuma?
Papuma itu tipe tempat yang sekali lo datengin, lo bakal selalu inget. Nggak cuma karena indahnya, tapi juga karena vibes-nya. Gue pribadi sih udah masukin ini ke list “pantai favorit seumur hidup.”
Ada semacam kedamaian yang nggak gue dapet di tempat lain. Dan meskipun perjalanan ke sana agak melelahkan, rasanya worth it banget. Apalagi kalau lo suka eksplor alam dan tempat yang belum terlalu ramai.
Jadi, kalau lo cari tempat yang beda dari pantai biasa, yang tenang tapi tetap punya banyak aktivitas seru, Papuma bisa jadi jawaban lo. Nggak cuma untuk healing, tapi juga buat mengingat bahwa Indonesia tuh emang sekaya itu pesonanya.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bukit Merese: Tempat di Lombok yang Bikin Saya Jatuh Cinta Sama Alam Indonesia Lagi disini