Vanessa Amorosi, lahir pada 8 Agustus 1981, adalah nama yang tidak asing lagi dalam industri musik Australia dan internasional. Dikenal dengan suara bertenaga, dinamis, dan jangkauan vokal yang serbaguna (seringkali mencapai Soprano C#6 dengan chest voice penuh), Vanessa Amorosi telah memukau jutaan penggemar dan menjual setidaknya dua juta unit album atau single di seluruh dunia. Kisah kariernya adalah kisah tentang debut sensasional, ketenaran internasional yang cepat, dan ketahanan artistik yang luar biasa.
Debut Sensasional Vanessa Amorosi dan Panggung Dunia
Amorosi, yang lahir di Melbourne dalam keluarga dengan keturunan sebagian Italia dan latar belakang panggung (orang tuanya adalah penyanyi/penari profesional), telah dekat dengan dunia hiburan sejak usia dini. Ia mulai mengikuti kelas tari dan tampil di pusat perbelanjaan serta konser lokal sejak usia 12 tahun Wikipedia.
Titik balik kariernya datang pada usia 15 tahun (sekitar tahun 1997) ketika ia ditemukan oleh manajer Jack Strom saat tampil di sebuah restoran Rusia. Strom, yang terkesan dengan suara Vanessa Amorosi yang luar biasa, memperkenalkannya kepada produser dan penulis lagu Mark Holden. Kerjasama ini menghasilkan kontrak rekaman, dan pada tahun 1999, Vanessa Amorosi membuat debut rekamannya yang sensasional.
Single perdananya, “Have a Look”, mencapai status Emas di Australia hanya dalam tujuh minggu di tangga lagu ARIA. Namun, kesuksesan yang benar-benar mengubah kariernya datang pada tahun 2000 dengan single “Absolutely Everybody”. Lagu ini tidak hanya menjadi hit besar di Australia dan Eropa (termasuk Jerman dan Inggris) tetapi juga menjadi lagu yang memecahkan rekor sebagai trek terlama yang bertahan di tangga lagu Top 40 Australia.
Album debutnya, The Power (2000), menjadi album nomor satu di Australia dan merupakan album terlaris keduanya setelah Hazardous. Keberhasilan album ini membawanya ke puncak ketenaran global, mencapai posisi tangga lagu di berbagai negara Eropa dan terjual lebih dari 1 juta kopi di seluruh dunia.
Momen Olimpiade Sydney 2000
Momen paling ikonis dalam karier awal Vanessa Amorosi adalah penampilannya di Olimpiade Musim Panas Sydney 2000. Saat itu, Vanessa Amorosi yang masih berusia 18 tahun (atau 19 tahun, tergantung sumber) tampil di Upacara Pembukaan dan Penutupan.
-
Pada Upacara Pembukaan, ia membawakan lagu Olimpiade berjudul “Heroes Live Forever”, yang mendapatkan pengakuan internasional.
-
Pada Upacara Penutupan, ia membawakan lagu kebangsaan yang menjadi anthem Olimpiade, “Absolutely Everybody”.
Penampilan di hadapan audiens global yang sangat besar ini secara definitif mengukuhkan statusnya sebagai bintang Australia. Ia juga menerima penghargaan Medali Seratus Tahun Australia dari Pemerintah Australia pada tahun 2003 atas jasanya di bidang musik.
Evolusi Musik dan Kembalinya yang Berkilau

Setelah merilis album keduanya, Change (2002), dan mengambil jeda sejenak dari sorotan, Amorosi menunjukkan ketahanan artistik yang mengesankan. Ia kembali pada tahun 2008 dengan album studio ketiganya, Somewhere in the Real World.
Album ini menandai kembalinya yang sukses, menampilkan kedewasaan lirik dan musikalitas. Single paling sukses dari album ini, “Perfect”, mencapai lima besar di tangga lagu ARIA dan menjadi lagu Australia yang paling sering diputar di radio Australia sepanjang tahun 2008.
Pada tahun 2009, ia merilis album studio keempatnya, Hazardous, yang menjadi album terlaris kedua di Australia dan mendapatkan status Platinum. Album ini menghasilkan single nomor satu pertamanya di tangga lagu ARIA, “This Is Who I Am”, yang debut di posisi teratas dan mencapai penjualan Double Platinum. Single ini menjadikan Vanessa Amorosi artis wanita Australia pertama yang debut di posisi #1 sejak Kylie Minogue pada tahun 2007.
Selama periode ini, Amorosi juga mendapat kehormatan untuk berduet dengan artis-artis ternama seperti superstar Mary J. Blige dan band rock Amerika, Hoobastank, menunjukkan fleksibilitasnya dalam berbagai genre. Ia dikenal mampu membawakan berbagai genre musik, termasuk pop, rock, blues, jazz, dan gospel.
Menjelajahi Genre Baru di Amerika
Pada dekade berikutnya, Vanessa Amorosi mengambil hiatus musik di Australia dan pindah ke Amerika Serikat (AS). Selama di AS, ia bekerja di gereja-gereja gospel dan menulis aransemen gospel, memperluas jangkauan vokalnya dari pop dan benar-benar memanfaatkan kemampuan vokal alaminya.
Pengalaman ini membawanya untuk menjelajahi musik Gospel-Soul dan bahkan menulis di kancah musik country. Periode ini sangat penting karena ia mulai memahami dirinya sebagai seniman yang lebih cerdas dan multifaset, tidak terikat pada formula tertentu.
Kembalinya ke kancah musik Australia dalam beberapa tahun terakhir ditandai dengan album studio kelimanya, Back to Love (2019), diikuti oleh The Blacklisted Collection (2020), yang terdiri dari lagu-lagu yang sebelumnya ditolak oleh label besar, dan album Top 10 keempatnya, City of Angels (2022). Album-album terakhirnya menunjukkan tekadnya untuk tetap berada di jalur artistik yang otentik. City of Angels bahkan dirilis melalui label rekaman independen miliknya sendiri, Scream Louder Records. Pada November 2023, ia juga merilis album soul/blues, Memphis Love, bekerja sama dengan Dave Stewart.
Warisan dan Dampak
Vanessa Amorosi telah menerima total 16 nominasi ARIA dan APRA sepanjang kariernya. Ia telah memenangkan penghargaan APRA untuk “Most Played Song” di Radio Australia dengan “Shine” (2001) dan penghargaan VIVA Comet untuk “Best International Newcomer” di Jerman.
Lebih dari sekadar penghargaan, warisan Amorosi terletak pada kekuatan vokalnya yang luar biasa dan kemampuannya untuk bangkit dan berevolusi. Dari sensasi pop-rock remaja hingga vokalis yang matang dalam genre soul dan blues, Vanessa Amorosi membuktikan bahwa dia adalah artis yang menantang dan inspiratif.
Dia adalah ikon musik Australia yang telah membuktikan bahwa dengan bakat dan ketekunan yang dimiliki, seseorang dapat meraih kesuksesan internasional, mengambil jeda untuk penemuan jati diri artistik, dan kembali untuk membuat karya yang lebih menarik dan relevan.
Masa Depan dan Perspektif Vanessa Amorosi
Setelah lebih dari dua dekade berkarier, Vanessa Amorosi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Kemampuan untuk bergerak melintasi genre, dari pop-rock Australia yang berenergi hingga nuansa blues, soul, dan gospel yang lebih dalam, adalah inti dari ketahanannya sebagai seorang artis.
Otonomi Artistik dan Kontrol Penuh
Salah satu perkembangan paling signifikan dalam karier terbarunya adalah penekanannya pada otonomi artistik. Rilisan album-album terbarunya, seperti The Blacklisted Collection (2020) dan City of Angels (2022), melalui label independen miliknya sendiri, Scream Louder Records, menandai pergeseran penting.
-
The Blacklisted Collection: Album ini merupakan proyek pribadi yang menampilkan lagu-lagu yang sebelumnya disimpan atau ditolak oleh label besar, menegaskan kembali tekadnya untuk merilis musik yang benar-benar mewakili dirinya.
-
City of Angels: Dirilis setelah ia kembali ke Australia, album ini mencerminkan semangat dan pengalaman yang ia kumpulkan selama tinggal di Los Angeles, menunjukkan kedewasaan lirik dan produksi yang canggih.
Langkah ini memberinya kendali penuh atas kreativitas dan jadwal rilisnya.
Baca fakta seputar : Biographi
Baca juga artikel menarik tentang : Mgdalenaf: Dari Dapur Sederhana hingga Kuliner Legendaris Nusantara
